Sabtu, 28 Maret 2009

Kamis, 19 Maret 2009

Balad Bangor di Pasundan 2 Tasikmalaya Lulusan Tahun 2001












Sok Kangen Lamun Inget Keur SMA !!!!!
Sok Sangenahna ngalakuken Kahayang teh !!!
Pokona Mah Nu Aya dina Otak dilakukeuen.
Rek Alus atawa Goreng dilakukeun "BEBAS EUY"

Siswa SMU Pasundan 2 Tasikmalaya Mengaku Resah Menjelang UN.

TASIKMALAYA- Sejumlah siswa SMA, SMK, dan MA, mengaku resah menjelang dilaksanakannya Ujian Nasional (UN) 22-23-24 April 2008 mendatang. Pasalnya, para siswa merasa berat harus memenuhi standar kelulusan yang mencapai 5,25 untuk seluruh mata pelajaran.

Di SMA Pasundan 2 Kec Indihiang, Kota Tasikmalaya, sebanyak 181 siswa kelas tiga melakukan upacara bersama dan istighasah atau do’a bersama berharap agar seluruhnya lulus dalam UN yang akan dihadapinya. Beberapa siswa sempat histeris, menangis serta saling berangkulan satu sama lain, berharap ujian akhir yang dihadapinya bisa berjalan sesuai apa yang diharapkan.

Usai mengikuti do’a bersama, siswa SMA Pasundan 2 Kota Tasikmalaya saling berangkulan dan menangis, mereka mengaku resah atas tingginya standar UN yang ditetapkan pemerintah.Kesedihan para siswa bercampur karena mereka akhirnya harus berpisah dengan teman-temannya yang telah bersama-sama belajar di sekolah tersebut selama tiga tahun lamanya. Namun, dibeberapa sekolah lainnya keresahan juga timbul karena para siswa terpaksa melaksanakan UN di sekolah lain karena jumlahnya yang tidak memenuhi kuota.

“Ya saya cukup keberatan juga dengan standar nilai sebesar itu, karena mata pelajarannya juga bertambah. Meski memang kalau di SMA Pasundan 2 ini hampir semua siswanya dinyatakan lulus dan hanya satu orang yang terpaksa mengikuti ujian susulan. Namun dengan standar baru jelas kami merasa cukup kebingungan juga,” kata Dina siswa kelas tiga SMA Pasundan 2 Kota Tasikmalaya, kemarin.

Kepala sekolah SMA Pasundan 2 Eri Kustiaman berharap, kelulusan pada pelaksanaan UN kali ini bisa mencapai 100% dan pihaknya telah mempersiapkan seluruh siswanya dengan berbagai upaya. “Salah satunya pelajaran tambahan bagi siswa kelas tiga kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya, mudah- mudahan saja semuanya bisa lulus. Tahun kemarin dari 241 siswa yang ada hanya satu yang tidak lulus, kalau sekarang sebanyak 181 siswa dan diharapkan semuanya lulus,” ujar Eri.

Berdasarkan data dari Disdik Kota Tasikmalaya, jumlah siswa yang akan mengikuti UN pada tahun ajaran 2008 ini mencapai 7.518 siswa dari 3.811 siswa SMA, 783 siswa MA, 2.924 siswa SMK. Dari 26 sekolah SMA yang menyelenggarakan hanya 23 sekolah, dan dari 13 MA hanya sembilan yang menyelenggarakan, serta dari 22 SMK hanya 17 yang menyelenggarakan, karena jumlah siswanya tidak memenuhi kuota sehingga digabungkan dengan sekolah lain.

“Untuk soal-soal sendiri kami sentralisir di Disdik dengan penjagaan dari Satpol PP dan Polisi serta petugas lainnya, termasuk untuk menempatkan petugas piket di tempat soal disimpan. Ya mudah- mudahan saja seluruh siswa yang mengikuti UN bisa lulus,” papar staf bidang SMA/SMK Disdik
Kota Tasikmalaya Endang Kuswana. (nanang kuswara)

1/2 Gelo Euy

"Lamun manéh jadi Christian Vieri anu kamari ngasupkeun 2 gol ka gul Senegal... Cik manéh nék kumaha?" Gugi nanya ka Yolan.

"Ari déwék mah euy... Nék mantuan tim Maung Bandung méh teu kéok waé!" témbal Yolan.

"Ari manéh Gugi?" Cepi nanya ka si Gugi.

"Lamun déwék kawas manéhna... Jagoan maén bal, beungeut kasép, awak jalugjug jangkung... Déwék mah nék néangan pamajikan wé unggal lembur... Sugan wé atuh anak déwék anu lalaki jarago méngbal. Atuh lamun awéwé gareulis rupana indo jaradi pamaén sinetron... Tah kitu, euy!"

"Ari manéh, Nurman?"

"Ah déwék mah moal parna teuing ngalamun téh... Bisi gélo euy... Ieu gé mikiran hutang rantuy di unggal warung geus satengah gélo... Komo deui mikiran nu kitu, nambahan meureun jadi tilu parapat gelo..!!!"